Kamis, 05 Juli 2012

Perlu Nggak Penyesuaian Bagi Motor-Motor Minerva !??


Walau kadang di hujat dengan isu plagiat dan kualitas yang konon di bawah standar, tapi menurut saya Minerva merupakan salah satu kuda hitam merk pabrikan Motorsport yang cukup berhasil di Indonesia. Desain yang menarik plus harga yang terjangkau untuk beberapa variannya merupakan salah satu pendorong konsumen memilih motor ini.

Dibandingkan dengan zaman-zaman adanya varian minerva "CBR Wannabe" kualitas produk minerva sudah lumayan jauh mengalami peningkatan. Kemungkinan besar hal itu di pengaruhi dengan adanya campur tangan Sach German dalam pembuatan dapur pacunya dan dampaknya cukup terasa.


Bahkan setiap tahun konon Minerva mengalami kenaikkan penjualan, tapi tanpa bermaksud menjatuhkan masih banyak saja konsumen yang memberikan testimoni negatif di berbagai forum mengenai kelemahan motor ini. Contohnya image "mocin" yang masih melekat, body motor yang gampang retak, spatbor gampang patah walau hanya tertiup angin, seal/karet untuk oli gampang bocor termasuk seal oli shock depan upsidedownnya, entah apakah masalah kelistrikan pada minerva varian lawas juga masih terjadi. Hal-hal itu pastinya sangat berpengaruh pada minat konsumen, apalagi di tambah harga sekond motor-motor minerva yang terjun bebas.

Tetapi menurut saya kelemahan (relatif sih) yang paling terasa saat menunggangi motor-motor minerva adalah  Ground clearancenya ( ketinggian motor dari tanah). Untuk orang asia khususnya Indonesia yang berpostur tidak terlalu tinggi akan lumayan sulit menjejakkan kaki di atas tanah dengan sempurna (bagi saya yang bertinggi 172cm mungkin nggak begitu masalah). Sedikit penyesuaian dan peningkatan kualitas mungkin akan membawa perubahan significant terhadap penjualan. Karena konsumen adalah raja, mengecewakan konsumen akan berefek buruk kedepannya.