Suzuki menyebutnya SECVT (Suzuki Electrically-controlled Continuously Variable Transmission). Masih menggunakan transmisi automatic CVT, tapi pergerakannya diatur secara elektronik. Transmisi ini juga telah digunakan Suzuki pada skubek gambot Burgman 650.
"Controller SECVT menghitung putaran mesin berdasarkan kecepatan kendaraan dan posisi throttle, dan secara otomatis menyesuaikan ratio CVT. Tidak seperti sistem CVT konvensional yang menyesuaikan ratio hanya berdasarkan putaran mesin," ungkap Kazutoshi Ohashi leader dalam pengembangan SECVT.
Selain ratio CVT jadi lebih presisi sesuai dengan kondisi berkendara, perangkat ini juga bisa dikembangkan ke banyak pilihan mode transmisi. Seperti pada Skywave 250 ini, pengendaranya bisa memilih mode transmisi CVT, 7AT dan 7MT.
Ketiganya punya cara kerja berbeda. Mode CVT benar-benar bekerja layaknya CVT konvensional. Sedang 7AT menciptakan perpindahan gigi layaknya transmisi 7 kecepatan, tapi dioperasikan secara otomatis. Sedang yang terakhir adalah 7MT, yang ini dioperasikan secara manual dengan menekan tombol di panel setang sebelah kiri.
Lanjut ke mesinnya, satu silinder DOHC dengan 4 klep dan pendingin air. Pengkabutan bahan bakarnya sudah injeksi dan diklaim memiliki tenaga hingga 26 PS pada 7.500 rpm. Torsinya mencapai 25 Nm pada 6000 rpm.
Didesain dengan bodi supergambot, skubek besar ini punya boks bagasi di bawah jok bervolume 65 liter. Dua helm full face bisa masuk. Ditambah lagi konsol luas di bawah setang, yang juga punya fitur charger untuk telepon genggam.
Didesain dengan bodi supergambot, skubek besar ini punya boks bagasi di bawah jok bervolume 65 liter. Dua helm full face bisa masuk. Ditambah lagi konsol luas di bawah setang, yang juga punya fitur charger untuk telepon genggam.
Di Jepang Skywave 250 tipe M ini adalah varian tertinggi diantara keluarga Skywave 250. Harga jualnya dilepas 714.000 Yen atau setara Rp 78,8 juta. Tertarik......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar