Jumat, 23 September 2011

Sketsa Mobil Eon Calon Mobil Murah Hyundai


Pabrikan mobil asal Korea, Hyundai berencana merilis citycar murah yang akan dipasarkan di bawah segmen entry level mereka saat ini, i10. Dan saat ini, sketsa dari sosok mobil berjuluk Eon ini sudah beredar luas.

Nantinya, sebelum dipasarkan secara global Eon akan terlebih dahulu dilepas di India. Di pasar mobil murah negeri Hindustan tersebut, Eon akan bersaing dengan mobil terlaris di sana yaitu Suzuki A-Star (Maruti Alto) dan mobil termurah, Tata Nano.

Pada sketsa ini, terlihat Hyundai tak ingin menjadikan Eon hanya sebagai mobil murah tanpa gaya. Hal ini terlihat dari rancangannya yang mengandalkan ciri khas produk global Hyundai,’fluidic sculpture’. Tengok saja bentuk gril hexagonal nya, headlamp panjang serta tampang agresif.


Bagian buritan,  rearlamp vertical nan panjang seperti yang tertanam pada Grand Avega dan i10 turut disematkan pada Eon. Desain seperti ini menyuguhkan kesan mewah, dan tak tampak murahan.

Dari sisi interior, Hyundai mempersenjatai Eon dengan nuansa futuristik melalui warna two tone dan desain yang bersudut tajam. Meski belum ada data resmi, tetapi kabar yang beredar mengungkapkan jika Eon, yang memiliki nama kodeHA, akan memakai platform baru yang jauh berbeda dari i10.

Sedangkan mesin yang berada dibalik kapnya direncanakan bertipe bensin 3 silinder berkapasitas 814 cc yang mampu menyembur daya hingga 56 dk. Harga yang ditawarkan pada Eon masih spekulatif, namun diperkirakan citycar ini dilepas sekitar Rp 50 – 55 jutaan. Wow, murah banget!

Sekedar tambahan, Pemerintah Indonesia sudah merencanakan untuk menggalakkan program mobil murah di tanah air. Beberapa pabrikan menyatakan kesiapannya. Namun, tidak begitu dengan PT Hyundai Mobil Indonesia. Pabrikan Korea ini mengatakan, tidak mudah membuat mobil murah.

Vice President Director PT Hyundai Mobil Indonesia, Mukiat Sutikno mengungkapkan, membuat mobil murah dengan spesifikasi seperti yang direncanakan pemerintah tidaklah mudah. Pemerintah mengharapkan para produsen bisa membuat mobil murah dengan kisaran harga Rp 80 jutaan.

"Selain soal harga jualnya, konsumsi bahan bakarnya yang ditarget sekitar 1 liter untuk 20 km, dengan harga jual dibawah Rp 100 jutaan kan tidak mudah," ungkap Mukiat.

Dengan spesifikasi tersebut, lanjut Mukiat, berarti produsen harus membuat mesin baru yang tentunya bakal menambah ongkos produksi dan investasi manufacturing lainnya.

"Kalaupun dipaksakan, mobil murah ini harus punya volume yang banyak. Kisaran 1.000 unit perbulan saja rasanya masih belum cukup. Idealnya di angka 2.500 - 3.000 unit perbulan, apakah bisa?" pesimis Mukiat.

Tapi, bukan berarti Hyundai tidak tertarik untuk ikut memasarkan mobil murah. Setidaknya pemerintah juga harus lebih kompromis dengan kemampuan tiap-tiap produsen otomotifnya.

Apakah mobil Hyundai Eon bisa menjadi jawaban atas kehendak pemerintah Indonesia atas adanya mobil murah ?????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar