Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah siaran berita di televisi, tapi ada satu berita yang cukup membuat saya geleng-geleng kepala. Di beritakan sebuah ormas di kota Garut jawa barat menyerang sebuah kantor leasing atau kantor pembiayaan kredit, disebabkan motor salah satu anggotanya di sita oleh kantor leasing tersebut karena telah menunggak pembayaran selama beberapa lama. Untungnya petugas kepolisian dan keamanan setempat dapat melerai, kalau tidak bayangkan saja apa yang bakal terjadi pada kantor leasing tersebut.
Semakin mudahnya persyaratan perkreditan untuk mendapatkan kendaraan roda 2 memang mengiurkan bagi sebagian orang yang memang belum mampu membelinya secara tunai, bahkan hanya dengan uang 500 ribuan bisa membawa pulang satu unit motor hari itu juga. Efek sampingnya angka penjualan (pengkreditan) motor semakin meningkat akan tetapi di sisi lain kredit macet bertambah karena pada akhirnya tidak semua konsumen bisa memenuhi kewajiban rutin membayar kreditnya.
Tetapi yang sangat di sayangkan kenapa urusan pribadi di bawa kedalam urusan kelompok, apalagi sampai menjadi anarki dan hampir berujung perusakan parah. Kenapa anggota ormas tersebut tidak mawas diri atau intropeksi diri dulu. Ada sebab ada akibat , motornya di sita tentunya karena dia tidak sanggup memenuhi kewajibanya membayar tagihan motornya tepat waktu, kalaupun motornya disita itu mungkin karena memang belum rejekinya, toh nantinya dia bisa mengkredit motor lain di leasing lain.
Anehnya lagi kenapa anggota anggota ormas yang lain mau saja ikut-ikutan dan ingin bertindak anarkis kalau saja mereka mau berpikir lebih kritis dan pintar tanpa mendahulukan emosi tentu hal ini tidak akan terjadi, kalau begini caranya apa bedanya ormas mereka dengan anggota geng-geng kejahatan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar