Minggu, 21 Agustus 2011

Penyebab dan Solusi Kelangkaan Sparepart Bajaj





Bajaj memang patut berbangga karena penjualan motornya mengalami kenaikan 2 kali lipat, tetapi yang aneh sekaligus mengecewakan ternyata sparepart bajaj masih susah di dapatkan. Lalu muncul pertanyaan, kok bisa sih ?????????. 

Ternyata alasannya cukup sepele, tetapi dampaknya berpengaruh besar terhadap ketersediaan sparepart.

"Pemesanan spare part dari India tidak dikirim sesuai kebutuhan kita, penyebabkan karena salah ketik. Di India menulis seribu unit menggunakan koma (,), sedangkan kita pakai titik (.). Sehingga kami di Indonesia dikira hanya memesan satu unit saja," ungkap Dinesh Kulkarni, Vice President Director PT Bajaj Auto Indonesia (BAI).

Misalnya pemesanan yang seharusnya diketik dengan angka 1,000, tapi dengan bahasa Indonesia diketik 1.000. Padahal kesalahan ini terjadi selama bulan Mei dan Juni 2011. Tapi setelah menyadari adanya kesalahan komunikasi ini, pihak BAI langsung melakukan koreksi di bulan Juli.

"Ada tiga part yang bermasalah pasokannya. Yakni gear set, kampas kopling, dan kampas rem. Tapi, mulai bulan lalu pengiriman sudah kembali normal dan kami menjamin ketersediaannya di seluruh dealer Bajaj," tegas Kulkarni.

Selain masalah teknis tadi, PT BAI juga mengaku tengah mengembangkan jaringan distribusi spare part-nya. Hal ini tentunya dilakukan sesuai dengan peningkatan jumlah pengguna sepeda motor Bajaj di Indonesia.

"Distibusinya akan kita potong, kalau dulu dari BAI ke main dealer baru ke dealer. Kini dari BAI langsung ke main dealer dan dealer-dealer kami di daerah. Selain itu, kami juga mulai mendistribusikan part ke bengkel umum," ungkap Rizal Tandju, Event & PR Manager PT BAI.

"Kami selaku main dealer juga sudah mulai membantu mendistribusikan part ke bengkel umum," buka Iki Wibowo, Director PT Jayarama Artha Roda, main dealer Bajaj untuk area Jakarta dan Bogor.

"Awalnya saat usia Bajaj baru 4 sampai 5 tahun di Indonesia, lebih banyak yang memanfaatkan jasa free service dari bengkel resmi Bajaj. Tapi sekarang, Bajaj keluaran awal makin banyak yang beralih ke bengkel umum. Makanya ketersedian partnya kami perhatikan," ungkap pria ramah ini.

Bukan hanya menambah pelayanan dan jaringan aftersalesnya, mungkin sudah waktu bajaj untuk membangun pabriknya di indonesia.

Mudah-mudahan tidak adal lagi inden spare part Bajaj!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar