Minggu, 02 Oktober 2011

Bayi harus Hadap Belakang saat Berkendara


PERKUMPULAN dokter anak di Amerika Serikat (American Academy of Pediatrics) belum lama ini menyarankan agar bayi baru lahir atau yang belum berusia 2 tahun ditempatkan dalam kursi khusus dengan posisi hadap belakang dalam kendaraan.

Tujuannya adalah agar melindungi anak dari cedera kepala, leher dan tulang belakang saat kendaraan yang mereka tumpangi  mengalami kecelakaan.

Tapi, usul tersebut menimbulkan protes yang marak di Internet. "Apakah ada di antara peneliti itu yang punya Balita? Pernahkah mereka mencoba untuk menenangkan bayi usia 18 bulan yang  diletakkan dalam keranjang hadap belakang," tulis seorang di Internet seperti dilaporkan Washington Post.

"Ini konyol. Kenapa tidak sekalian aja bayi diamankan dalam balon udara," katanya.

Kursi khusus balita hadap belakang dibuat hingga ukuran  berat anak 45 pound (sekitar 22,5 kg) di AS.

Banyak orang tua mengeluhkan bahwa Balita jadi gelisah karena diletakkan di kursi hadap belakang. Hal itu menurut para orang tua menganggu konsentrasi mereka berkendara. Mereka juga khawatir kaki si mungil tertekuk oleh kursi hadap belakang.

"Kami akui bahwa kami kurang memadai dalam menjelaskan kepada para orang tua  bahwa Balita mereka harus diletakkan hadap belakang," kata Dennis Durbin, dokter yang memimpin tim  dalam memberikan rekomendasi di American Academy of Pediatrics.Rekomendasi untuk hadap belakang tersebut belum jadi peraturan di AS.

Para ahli keselamatan anak-anak menyatakan mereka sudah sejak dahulu tahu bahwa hadap belakang adalah posisi yang paling aman, bahkan untuk semua usia.

Studi yang dipublikasikan di jurnal medis Injury Prevention mendapati bahwa anak berusia kurang dari 2 tahun 75 persen lebih besar kemungkinannya tewas atau cedera berat dalam posisi hadap depan saat kecelakaan kendaraan.

Menurut para ahli, hadap belakang untuk Balita di bawah 2  tahun penting karena kepala mereka relatif berat dan leher serta tulang belakang belumlah terbentuk secara kokoh.

Jika terjadi kecelakaan dan mereka hadap depan, kepala bayi bisa terdorong ke depan dan dapat mencederai leher maupun tulang belakang. Jika hadap belakang, kursi khusus itu akan melindungi kepala dan leher, menjaga kepala dan leher sejajar. Daya tabrakan pun tersalur ke seluruh tubuh. Risiko kaki tertekuk  jika hadap belakang, seperti kekhawatiran para orang tua, tentunya lebih ringan daripada risiko cedera kepala, kata para ahli.

"Kalau menurut saya ini cuma masalah desain kursi. Harus ada keseimbangan antara rancangan realistis dengan perasaan nyaman pada anak-anak," kata Ronald Medford, petinggi di badan keselamatan lalu lintas AS. Sumber : Media Indonesia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar